Curcol backpacker #6: Menuju Raijua
But wait.. ini belum sampai Raijua, baru sampai Pulau Sabu. Pulau Sabu adalah induk dari Pulau Raijua, jadi pesawat dan kapal semua hanya sampai sini. Kalau tiba di Sabu magrib, berarti harus menginap semalam dulu untuk bisa ke Raijua, karena kapal yang membawa ke Raijua hanya ada setiap jam 11 pagi.
Kalau mau naik kapal Express Cantika, harus kuat mental dengan metode antrian orang lokal. Kamu bisa berdiri lima belas menit dan terus menerus diserobot orang. Jadi yaa, harus agak nyelonong juga kalau mau dapat tiket. Dan jangan mepet waktu, kalau berangkat jam 11, usahakan jam 9 sudah di loket untuk antri tiket. Harga tiket VIP Rp 261.000, ada juga tiket ekonomi, tapi saya gak berani. Baru lihat cara antrinya saja saya sudah keder.
Sambil menunggu, kalau belum sempat sarapan bisa sarapan dulu di warung-warung pelabuhan. Ada satu pedagang asal Jawa (told you I’ll eat Javanese food anyway), jual gado-gado, ikan bakar dan bakso. Saya beli ikan bakar kakap seporsi Rp 40.000, lumayan lah ya sudah pakai nasi.
Apa yang dicari di Pulau Raijua?
Well, selain itu adalah pulau kecil terluar Indonesia, mungkin tidak banyak yang bisa dilihat di sana. But we’ll see. Saya juga penasaran dan excited abis.
***
Pelabuhan Tenau, 10 Januari 2020
Oiya loket express Cantika langsung di dalam Pelabuhan Tenau, loket Ferry di depan pelabuhan, dan loket Bahari Express di samping warung makan artis.
Comments
Post a Comment