Things to Declutter Part One: Clothes


The most applicable thing to declutter in life is: Clothes. Every one - especially women - must have one or two clothes from their past, hanging in their closet and never wear it for years. Yeah.

The 'just in case' thought is mostly the reason of that clothes stay there. Just in case there's special occasion. Just in case its trending again. Just in case.... And before we knew it.. Its been five years there without we ever wear them.

Apalagi untuk perempuan.. Memang banyak yang mengira menjadi minimalist itu berarti bajunya harus kaos - polos - monokrom - gak banyak motif - dan seterusnya.

Pada prinsipnya, menjadi minimalist dan menerapkan minimalism adalah untuk berdamai dengan diri sendiri. Menemukan kedamaian dari dalam hati, to find the inner peace so the crowd and messed up world out there won't disturb our emotion. Jadi sesungguhnya prinsip apapun, asalkan berfokus pada apa yang benar-benar berarti dalam hidup kita, itu sudah menjadi bagian dari minimalism.

Jadi bisa saja kalau masih mau mempertahankan lebih dari dua puluh pasang baju di lemari, asalkan baju itu kesemuanya benar-benar berguna, spark joy, dan tidak sekedar menjadi pajangan selama lebih dari enam bulan.

Kuncinya ada di enam bulan.

***

Untuk bisa mengeliminasi beberapa baju di dalam lemari, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyortir keseluruhan pakaian. Dilihat satu persatu, dan dibagi menjadi empat kategori: to keep, maybe, donate, and special occasion.

Kategori To Keep

Ini juga berlaku pada piyama atau nightwear yang terkadang sudah kurang cantik tapi masih dipertahankan, padahal tidak pernah dipakai.
Pakaian yang dipertahankan sebaiknya adalah pakaian yang kita gunakan selama kurun waktu enam bulan terakhir. Jika dengan memakainya kita merasa senang, nyaman, maka masukkan kembali ke lemari.

Awas jangan berlebihan. Jangan sampai cuma karena ah masih sayang, jadi dimasukkan kembali padahal - ya itu tadi - gak pernah dipakai.

Kategori maybe

Pakaian-pakaian lama, pakaian pemberian orang, pakaian yang dibeli karena oleh-oleh meskipun bahan nya kurang nyaman, dan pakaian yang tidak pernah dipakai selama kurun waktu enam bulan, tapi masih ragu untuk disimpan, maka sisihkan menjadi kategori maybe.

Masukkan ke dalam box atau kantong tidak tembus pandang - supaya tidak terlihat - dan singkirkan dari pandangan mata. Simpan selama tiga bulan. Atau enam bulan, if you insist. Lihat jika dalam kurun waktu tersebut you dont miss what's inside the box.. Then it's time to donate it without opening the box.

Kategori Donate

Pakaian ini yang memang sudah tidak pernah dipakai, dan sudah tidak lagi membuat bahagia jika melihatnya. Pada saat pertama kali saya menerapkan prinsip clothes decluttering ini, saya memenuhi tiga perempat isi box besar dengan pakaian - as in my first post - dan amat melegakan ketika mereka semua keluar dari ruangan.

Merelakan kepergian mereka, tidak hanya akan membawa kebahagiaan bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain. Mereka yang membutuhkan akan dengan senang hati menerima, terlebih jika pakaian tersebut masih bagus dan layak pakai, tidak rusak atau cacat.

Kategori special occasion

Biasanya kita punya dress-atau kebaya yang hanya akan digunakan untuk pesta. Sebelum memutuskan untuk mengembalikan mereka ke dalam lemari, ada baiknya untuk mengambil waktu sejenak, duduk dan 'berbincang' dengan para gaun - pakaian spesial ini.

Alasan apakah yang membuat kita ingin menyimpannya?

Apa karena memang akan dipakai lagi? -untuk ini memang agak tricky karena perempuan biasanya jarang mau memakai baju pesta yang sama untuk kedua kalinya, lain hal dengan laki-laki yang umumnya mengenakan jas untuk menghadiri acara penting  dan jas bisa saja digunakan berkali-kali -

Apa karena harganya mahal?
Atau karena kenang-kenangan?

Bagi perempuan, jika memang baju pesta - atau kebaya itu sudah ragu akan dikenakan kembali pada undangan pernikahan atau acara penting selanjutnya, maka singkirkan pakaian itu dengan menjualnya. Sekarang sudah banyak orang menjual barang bekas - termasuk pakaian - di instagram. Ada juga akun yang membuka jasa titip penjualan barang, dengan biaya sepuluh ribu. Dengan begitu, kamu bisa mempertahankan lemari dari tumpukan baju pesta yang tidak pernah dipakai lagi.

Kalau ternyata jawabannya adalah akan dipakai lagi, simpan di tempat yang mungkin tidak mengganggu fokus sehari-hari. Bisa di dalam box (dengan dibungkus terlebih dahulu), atau di dalam laci khusus pada bagian paling bawah lemari.

***

Hal yang sama berlaku untuk outerwear. Sepatu, tas, topi, syal, kerudung, ikat pinggang, dompet, dan pernak pernik lainnya. Luangkan waktu satu hari untuk 'berbincang' dengan mereka, apakah benar akan digunakan lagi, atau sekedar berjaga-jaga kalau-kalau akan dipakai lagi.

Kalau jawabannya sekedar berjaga-jaga, lebih baik masukkan ke kotak donasi. Atau jual bersama dengan pakaian spesial tadi.

Tas dan sepatu juga amat tricky. Perempuan biasanya mengkoleksi sepatu dalam jumlah fantastis. Untuk urusan satu ini, setiap orang punya strateginya masing-masing.

Saya pun sampai sekarang masih berusaha mengeliminasi beberapa sepatu yang sudah jarang sekali dipakai. Masih disimpan karena ya itu - siapa tahu nanti kepake - pemikiran yang berujung pada penumpukkan barang.

***

Sebelum barang-barang itu keluar dari rumah dan benar-benar berpindah tangan, ada baiknya untuk menyempatkan rasa terimakasih pada mereka. Say your gratitude for all the time they've spent with you, accompany you. Mungkin aksi ini terdengar lame apalagi jika yang mempraktekkan adalah para cowok-matcho.. Haha. Tapi tidak ada salahnya dicoba. Apalagi kalau decluttering sendirian. Kan gak ada yang ngelihat.

Bersyukur itu perlu. Minimalist adalah ungkapan rasa syukur pada benda-benda yang kita miliki, yang sedikit tapi cukup. Benda pun bisa merasakan getaran yang kita kirim. Jika kita berterimakasih, mengirimkan getaran positif, maka bisa saja getaran positif itu juga akan kembali pada kita.

***

Perasaan lega, damai, dan tenang pasti akan menyertai begitu berhasil mengeluarkan pakaian-pakaian itu dari lemari. Menambah ruang bagi kita untuk bisa berfokus to what really matter.

Dont worry that you'll have nothing to wear. You'll say it even with closet full of clothes, so why bother. Even now you can focus on what makes you happy the most. The special clothes you rarely wear, and plus you can mix and match with your most favorite pants or shoes. This is gonna be fun. You'll be happier and creative, and look better. What's better than women who wear happiness?

Selanjutnya adalah me maintain jumlah. Less consumption. Less impulsive shopping. Question a lot when there is a big sale in town.

'Do I really need that?'
'Will I wear that?'
'Do I want it or do I need it?'
'Do I have another similar pair in my closet?'

Memang kesannya jadi banyak pikiran.. Maka pastikan bahwa kita menjalankan prinsip ini dengan senang hati, dan bukan keterpaksaan.

Kalau ternyata kita adalah tipe yang senang belanja, yang menyembuhkan lelah pikiran dengan berbelanja, maka belilah barang untuk diberi pada orang lain. Entah itu ponakan, tetangga, teman yang berulang tahun, it works to me. Lol.

***

Bahagia itu kita yang tentukan. Kita yang buat. Dan kita yang memilih. Dan jarang sekali ada kebahagiaan yang datangnya dari tumpukan barang.

Comments

Popular posts from this blog

Something to Look Forward to

Inside the Mind of a Woman

144 Hours without Instagram